Minggu, 09 Oktober 2011

Puisi Santri Karya Ilham Akbar

kala penyair mengetuk pintu musim baru

kala penyair mengetuk pintu musim baru
jiwa lalang buana
kembali pada bulan dan tulisannya
menimbang kata dan makna
yang berbaris
tanpa merasa bersalah
menguntit perjalanan leluhurnya
yang berdandan rapi, berprasangka baik
kepada matahari, dan bermartabat


jiwa lalang buana
kembali pada bulan dan tulisannya
mengembara menelusuri lautan,
daratan padang pasir, malam, sunyi, surga dan neraka yang berdosa
lalu ia berbicara kepada mereka satu persatu
dengan bahasa dunianya
yang diyakini bermartabat
seperti leluhurnya

kala penyair mengetuk pintu musim baru
bocah desa menantang hari demi hari
tanpa hujan, dan ladang
melempar doa kesana-kemari
sekedar menenangkan ayahnya yang tengah
lelah dengan usianya: menutup duka
dengan wajah dan senyumnya


 Ilham Akbar adalah penyair muda, alumnus PP Miftahul Huda Cigaru, sekarang sedang belajar di Purwokerto.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ilham punya kemampuan menghadirkan kata-kata ajaib yang tak dibayangkan orang, tema-tema sederhana bisa tampil dg bentuk magis. Aku selalu menunggu puisi-puismu yang hebat. Lebih matang lagi, lebih kuat dan dalam, lebih kokoh puisinya.

Setetes Makna

Tanpa keberanian, engkau hanyalah ternak...

-- Pramoedya Ananta Toer