Jumat, 14 Oktober 2011

Puisi Santri: Karya Ilham Akbar (3)

daun kering terjatuh di antara kita


daun kering terjatuh di antara kita,
menyebrang angin demi angin.
debu di jalanan serta merta menembak dan menampar
dinding-dinding pagar pembatas taman kota,
menembak bagai mesiu lurus dan tajam
menaklukan angin yang buta dan terpecah

daun kering terjatuh diantara kita,
kering katamu memanggil tanganku yang telah lama
tak menyentuhmu.
di sini saat kita sama-sama terduduk,
riang anak bagai perlombaan kicau burung
benyanyi dan mengisi irama diam kita

setahun telah terbakar,
semenjak pertemuan sederhana di malam itu.
Kita berada disini, daun kering mengurung air agar tak dipinang matahari
mengingatkan padaku, kau jelas satu tahun ini
berjalan tanpa lara, tanpa gemuruh dalam dada, tanpa benci

namun diam,
daun kering tebakar, berubah abu, tangan menggapai angin bersatu
berganti tahun, daun kering di antara kita
menjumpai kita terduduk disini,
yang menyikapi suka duka bersama

daun kering terjatuh diantara kitamenyaksikan luka yang terkubur,
dan melagukan kembali siul burung pagi hari
yang lembut selembut tatapan mata
yang memberi sambutan cinta

2011

Tidak ada komentar:

Setetes Makna

Tanpa keberanian, engkau hanyalah ternak...

-- Pramoedya Ananta Toer