Buku ini menyuguhkan wacana kemitrasejajaran lelaki dan perempuan dalam perspektif Islam, atau lebih khusus lagi relasi lelaki-perempuan dalam perspektif tafsir Al-Qur’an dan hadits, baik menurut mufassir klasik maupun tafsir orang Indonesi (Departemen Agama, Hamka, dan Mahmud Yunus) dan juga dari kalangan feminis muslim. Menurut penulisnya, kemitrasejajaran lelaki-perempuan di Indonesia masih normatif, dan belum didukung oleh kenyataan. Tesis utama buku ini, yang diangkat dari disertasi penulisnya, menunjukkan bahwa tafsir-tafsir yang selama ini ada dan berlaku di Indonesia, yakni tafsir Depag, Hamka, Mahmud Yunus, termasuk juga tafsir-tafsir klasik, masih terlihat bias laki-laki
Sumber: Penerbit LKiS
Sumber: Penerbit LKiS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar