Minggu, 09 Oktober 2011

Jerussalem: Puisi Penyair Palestina, Nizar Qabbani

Jerussalem

Aku menangis sampai air mataku kering
Aku berdoa sampai lilin berkedip-kedip
Aku berlutut sampai lantai berderit
Aku bertanya tentang Muhammad dan Kristus
Oh Yerusalem, aroma nabi
Jalur terpendek antara bumi dan langit
Oh Yerusalem, benteng hukum
Seorang anak yang indah dengan jari hangus
dan mata putus asa


Kau adalah oase teduh disahkan oleh Nabi
Jalan-jalanmu melankolis
Menaramu sedang berduka
Kau, para gadis muda berpakaian hitam
Cincin siapa di lonceng Kelahiran
Pada Sabtu pagi?
Siapa yang membawa mainan untuk anak-anak
Pada malam Natal?
Oh Yerusalem, kota kesedihan
Air mata raksasa berkeliaran di mata
Siapa yang akan menghentikan agresi
Padamu, mutiara dari agama?
Siapa yang akan mencuci dindingmu yang berdarah?
Siapa yang akan menjaga Alkitab?
Siapa yang akan menyelamatkan Alquran?
Siapa yang akan menyelamatkan Kristus?
Siapa yang akan menyelamatkan manusia?
Oh, Yerusalem kotaku
Yerusalem oh cintaku
Besok pohon lemon akan mekar
Dan pohon zaitun akan bersukacita
Matamu akan menari
Merpati migran akan kembali
Untuk atap sucimu
Dan anak-anakmu akan bermain lagi
Dan ayah dan anak akan bertemu
Pada bukitmu yang runcing kemerahan
kotaku
Kota perdamaian dan pohon zaitun






Nizzar Qabbani adalah penyair internasional dari Palestina. Ia menyuarakan persoalan bangsanya dengan gaya bahasa yang lugas dan manis sehingga disukai oleh para pembaca dunia. Puisi Jerussalem di atas diterjemahkan oleh abu Mufakhir.

Tidak ada komentar:

Setetes Makna

Tanpa keberanian, engkau hanyalah ternak...

-- Pramoedya Ananta Toer