Minggu, 25 September 2011

Antara Doa dan Dosa: Puisi Para Siswa MAPP Cigaru
















Siti Rahmah

Kelas X MAPP Cigaru

Langkah Tak Tentu Menuju Surgamu

Awan hitam di ujung menara sana
Adalah badai kecil di hatiku
Giat ketika maksiat
Payah ketika beribadah

Awan hitam di ujung menara sana
Adalah ungkapan Sang Nabi
Tentang harumnya kesturi
Tentang cantiknya bidadari
Tentang penjagamu yang bernama
Ridwan


 
Sofiatun Mukarmoah
Kelas X MAPP Cigaru

Terbelah

Apabila langit terbelah
Bintang-bintang jatuh berserakan
Lautan dijadikan meluap
Dan kuburan-kuburan dibongkar
Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui
Apa yang telah dikerjakan
Dan yang dilakukannya

Hai Manusia
Apa yang memperdayan
Kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu
Padahal
Tuhanmulah yang menyempurnakan
Dan menjadikan susunan tubuhmu seimbang
Dan juga malaikat malaikat yang mengawasi
Pekerjaanmu

Sesunggunya
Orang-orang yang banyak berbakti
Benar-benar dalam surga
Yang penuh kenikmatan
Dan orang-orang yang durhaka
Benar-benar dalam neraka
Mereka masuk ke dalamnya pada hari Pembalasan



Umi Fasihatul M.
Kelas X MAPP Cigaru

Doa

Waktu terus berputar
Menopang alam luar
Dosa… dosa…
Linangan air mata

Ya Rabbi..
Sujudku padaMu
Sembahku padaMu
Dosaku padaMu

Sunyi,
Sendiri,
Merintihku dalam pangkuanMu
Memohon hamba dalam tangisan
Menangis hamba dalam doa
Tersadar pula dalam jiwa

Hamba yang lemah tak berdaya
Hamba yang miskin tak berharta
Dalam berusaha kuberdoa
Ya Rabbi…

Engkau Maha Kuasa
Engkau Maha Mulia
Engkau Maha Sempurna.
Doa Hamba penuh dosa
Semogalah engkau terima

Ya Rabbi…



Hidayatul Fajriyah
Kelas X MAPP Cigaru

Alquran


Sebening menetes embun pagi
Secerah sinarnya mentari
Bila kupandang rangkaian indah ayat-ayatMu
Bila kubaca hening dan tenang hatiku
Alquran…
Engkau pedoman umat-umat Muhammad
Engkau penenteram hati hati hamba Allah yang kelam
Hanya engkau cahaya di yaumul akhir kelak

Sebelum kukembali kepadaNya
Sebelum mata ini tertakdir untuk menutup
Sebelum semuanya harus kutinggalkan
Izinkan aku mengumandangkan ayat-ayat indahMu

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Puisi-puisinya sudah menunjukkan bakat yang baik dari para penyairnya. Tinggal diasah dengan banyak membaca puisi-puisi lain khussnya para penyair terkemuka, menambah wawasan, dan peka terhadap kenyataan di sekitar. Dengan cara itu seorang penyair akan menemukan diksi/pilihan kata yang segar dan baru atau tidak klise, memiliki kedalaman rasa dan pikir, dan tema puisi-puisinya pun akan terus berkembang. Selamat buat para penyair santri, semoga lekas mekar menjadi bunga pesanttren di dunia sastra...

Anonim mengatakan...

teruslah dikembangkan

Setetes Makna

Tanpa keberanian, engkau hanyalah ternak...

-- Pramoedya Ananta Toer